JURNAL
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
DISUSUN OLEH : SARI BULAN
NIM :
A1C118065
KELAS :
REGULAR A 2018
DOSEN PENGAMPU:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS LEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERCOBAAN 4
I. Judul
: Reaksi-reaksi Hidrokarbon
II. Hari / Tanggal : Rabu, 04 Maret 2020
III.
Tujuan : Adapun tujuan
pada praktikum kali ini ialah
1. Dapat
mengetahui perbedaan sifat-sifat kimia hidrokarbon alifatk: jenuh dan tak jenuh
dan aromatic
2. Dapat
mengetahui jenis reaksi kimia untuk membedakan ketiga golongan senyawa
hidrokarbon
3. Dapat
mengetahui cara dan Teknik pengujian ketiga golongan senyawa hidrokarbon
IV.
Landasan Teori
Klasifikasi khusus senyawa siklik
yang biasanya dilukiskan sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan
rangkap bersilih ganti merupakan pengertian dari hidrokarbon aromatic. Hidrokarbon
asiklik dan alifatik digolongkan terpisah dari didrokarbon aromatic karena mempunyai
sifat fisik dan sifat kimia yang khas (Syukri, 1999).
Alkana merupakan hidrokarbon yang amat
sederhana karena ikatan kovalen tungggal yang hanya terkandung pada hidrokarbon
tersebut. Senyawa yang susunan molekulnya terdiri dari hydrogen dan karbon
adalah pengertian dari hidrokarbon, Metana meruapak molekul yang amat sederhana
dari alkana. Komponen utama gas alam adalah metana karena megandung gas pada suhu
dan tekanan baku (Wilbraham, 1992).
Alkana mengandung kuantitas maksimum
atom hydrogen yang dapat diikat oleh sejumlah atom karbon yang ada sehingga
alkana dikenal sebagai hirokarbon jenuh. Umumnya alkana tidak dianggap sebagai
senyawa yang sangat reaktif. Alkana akan bereaksi pada situasi yang sesuai. Alkana
yang mengalami reaksi pembakaran yang sangat eksotermik adalah seperti bensin,
gas alam dan minyak tanah. Reaksi subtitusi
adalah salah satu juga reaksi yang dialami alkana, dimana ataom lain
akan menggantikan satau atau lebih atom H biasanya halogen (Chang, 2003).
Reaksi yang sangat umum didalam kimia
organic adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Perubahan senyawa-senyawa dengan
ikatan rangkap dua, ikatan rangkap tiga, alcohol, aldehid keton dan
senyawa-senyawa lain dapat dipengaruhi oleh reaksi-rekasi reduksi dan oksidasi.
Reaksi antara higrogen dengan satu senyawa merupakan reaksi reduksi, sedangkan
reaksi antara oksigen dengan satu senyawa merupakan reaksi reduksi. Substrat
dan kondisi proses merupakan penentu hasil-hasil reduksi dan hasil-hasil
oksidasi (Sumardjo, 2009).
Dalam keseharian kita biasanya
hidrokrbon digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor dan keperluan memasak.
Melalui reaksi-reaksi pembakaran sempurna maupun tidak sempurna maka pemanfaatan senyawa hidrokarbon dapat
digunakan dalam kehidupan kita. Identifikasi baik secara fisik maupun kimia dapat
dilakukan dari produk hasil pembakaran sempurna maupun tidak sempurna. Sealin
itu aluminium klorida merupakan katalis yang dapat membantu reaksi hidrokarbon
dapat terjadi.
(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/)
V.
Alat dan Bahan
Adapun
alat dan bahan pada praktikum kali ini adalah :
5.1 Alat
1. Gelas
Piala
2. Pipet
tetes
3. Tabung
reaksi
4. Penangas
5.2
Bahan
1. Benzena
2. Brom/CCl4
3. Sikloheksena
4. Potongan
besi
5. Aquades
6. Asam
nitrat pekat
7. Asam
sulfat pekat
8. Kalium
Permanganat
9. Es
batu
10. Ligroin
VI.
Prosedur Kerja
6.1 Brom
dalam karbon tetraklorida
1. Ditambahkan
10-15 tetes brom/CCl4 kedalam tabung reaksi yang sudah berisi masing-masing
1 ml alkana
2. Diguncangkan,
kemudian tabung reaksi ditempatkan yang satiu dalam tempat gelap dan tabung yang
lain disinari matahari atau lampu pijar
3. Diamati
kedua tabung tersebut dan bandingkan
4. Ditiup
kedua mukut tabung untuk mengenali adanya hydrogen bromide
5. Ditambahkan
10-15 tetes brom/ CCl4 ke dalam tabung reaksi yang berisi 1 ml
sikloheksana
6. Diguncangkan
dan diamati hasilnya
7. Ditambahkan
1 ml brom dalam karbon tetraklorida ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 1
ml benzene
8. Digoncangkan
dan diamati hasilnya
6.2 Brom
1. Ditambahkan
1 ml benzene kedalam tabung reaksi
2. Ditambahkan
beberapa potongan besi kedalam tabung reaksi yang lain, dan ditambahkan 1 ml benzene
3. Ditambahkan
3 tetes brom pada masing-masing tabung reaksi (dengan buret dalam lemari asam)
4. Diletakkan
masing-masing tabung reaksi kedalam gelas piala yang berisi air panas (50 ֯c) selama 15 menit
5. Diamati
warna masing-masing tabung
6.3 Larutan
Kalium Permanganat
1. Ditambahkan
5 tetes ke dalam tabung reaksi 1 yang telah berisi 1 ml kalium permanganate
2. Ditambahkan
5 tetes sikloheksana kedalam tabung reaksi 2
3. Digoncangkan
kedua tabung selama 1-22 menit
4. Diamati
hasilnya
5. Ditambahkan
2 ml kalium permanganate ke dalam tabung reaksi yang telh berisi 1 ml benzene
6. Digocangkan
lalu diamati hasilnya
6.4 Asam
Sulfat Pekat
1. Ditempatkan
2 ml asam sulfat pekat ke dalam 2 tabung reaksi
2. Ditambahkan
10 tetes alkan pada tabung reaksi 1
3. Ditambahkan
10 tetes sikloheksana pada tabung reaksi 2
4. Digoncangkan
kemudian dicatat hasilnya
6.5 Asam
Nitrat
1. Didalam
lemari asam dicampurkan 0,5 ml benzene dan 4 ml asam nitrat pekat yang dicampurkan
pada tabung reaksi besar
2. Ditambahkan
1 butir batu didih, didihkan campuran perlahan selama 2 menit atau sampai
menghasilkan suatu kelarutan yang homogen
3. Ditungkan
larutan kedalam satu gelas piala yang berisi 5-10 gram es
4. Dicatat
bau yang dihasilkan dari cairan yang memisah
5. Dibandingkan
dengan bau dari nitrobenzene yang ada di lemari
6.6 Bahan
tak dikenal
1. Diminta
senyawa yang tak dikenal kepada asisten
2. Ditentukan
apakah senyawa tersebut tak jenuh, jenuh atau aromatic
Klik link dibawah ini untuk melihat
videonya
Pertanyaan
1.
Mengapa
saat ditambahkan aquades warna campurannya menjadi biru kembali?
2.
Mengapa
sedikit bagian korek api yang telah gosong lalu ditambahkan aquades berwarna kuning
kembali?
3.
Mengapa
gula yang ditambahkan H2SO4 tidak langsung gosong, tetapi
ditunggu beberapa saat kemudian baru menjadi gosong?
Assalamualaikum wr wb, saya Resa Ovelia Hamsar dengan NIM A1C118034 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Karena reaksi pengeluaran air membutuhkan waktu.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPerkenalkan saya Marta Febryza Manalu Rambe dengan NIM A1C118037 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Karena pada saat penambahan asam sulfat pekat tersebut belum bereaksi dengan maksimal.
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
BalasHapusPerkenalkan nama saya Adriyan Wijaya putra
NIM A1C118035
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor satu
Menurut saya alasan kenapa saat di tambah air larutan kembali menjadi biru di karena tembaga (III) sulfat pentahidrat tersebut mengalami oksidasi saat di tambahkan air. Sekian terima kasih semoga bermanfaat